Not known Facts About Kumpulan Cerpen Fiksi
Not known Facts About Kumpulan Cerpen Fiksi
Blog Article
Di hutan yang tersembunyi di pedalaman Afrika, terdapat sebuah hewan yang sangat langka dan misterius: Zirafanti.
Merpati itu menjatuhkan kotorannya di kepala Benny, lalu terbang pergi, meninggalkan Benny yang kesal. Merpati lain bertengger di lampu luar dan yang lain mulai berjalan masuk ke rumah.
Sementara itu, setiap kali serigala pulang, ia menemukan buah mentimunnya telah dimakan dan terpotong. Ia heran dan berpikir, siapa gerangan yang masuk dari pagar dan memakan mentimunnya.
Setelah selesai, jangan lupa untuk membaca dan mengecek keterkaitan setiap alur cerita yang sudah kamu tulis.
Akhirnya, mereka bertemu Pak Garam dan meminta tolong kepadanya. "Saya tak punya pengetahuan untuk menyalatkan orang mati," jawab Pak Garam singkat. "Kami tak peduli Pak Garam pandai atau tidak, tetapi tolong keluarga kami yang meninggal itu dimandikan dan disembahyangkan," tutur salah seorang utusan tersebut. Setelah berpikir panjang dan tak ragu lagi, Pak Garam akhirnya menyutujui.
Kakek Tim kehabisan kesabaran dan menakuti sekelompok burung itu agar pergi dari balkon karena mereka ada dimana-mana.
Ibu Expert menerangkan kepada kami bahwa sebentar lagi waktunya pulang ke rumah dan kami harus menunggu orang tua untuk datang menjemput kami di sekolah. Bel sekolah kembali berbunyi.
Namun para Expert dan Herman dengan kawan- kawannya menjadi terkejut untuk kedua kalinya. Betapa tidak. Persoalan yang satu belum selesai, muncul peristiwa lain yang sejenis. Kali ini uang yang diambil milik Tono. Dua ribu rupiah. Padahal waktu itu semua murid kelas lima sedang berolahraga.
Cerita tentang kecerdikan Si Kancil terus tersebar di hutan dan ia tetap menjadi hewan yang paling cerdik di sana.
Selain itu, kerangka cerita juga bisa memudahkan kamu agar tidak ‘trapped’ di tengah jalan saat menulis isi cerita.
Dia bilang, dia membaca satu cerpen saya dan ingin bertemu dengan saya untuk membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan cerpen itu. Dia bilang dia tinggal di Istanbul, tapi bersedia menemui saya di mana pun saya berada atau di tempat mana pun yang saya mau.
Berputar-putar dan menari juga sering ia lakukan di tengah pentas hujan yang semakin deras, seakan-akan hujan bertepuk tangan menyaksikan mereka berdua menari. Nada yang tercipta oleh hujan pun juga mengasyikkan untuk didengar oleh makhluk yang ada di bumi. Tetes per tetes berjatuhan melewati pucuknya daun pohon, turun ke batang lalu jatuh ke pinggiran akar.
Andai saja ia tak tamak. Memang benar apa yang dikatakan sang pertapa tua. Tak ada gunanya menyesal. Semua ini terjadi karena ia tak pernah puas dan bersyukur atas apa yang ia miliki.
Dan yang bisa Cerpen Fiksi mengubahnya hanyalah orang yang membacakan mantra untuk mengubah benda menjadi batu atau Maman sendiri. Karena Ia telah berubah menjadi batu maka Ia tidak bisa mengucapkan mantra itu kembali.